Indonesian Netaudio Festival 1: Perbedaan revisi
Baris 1: | Baris 1: | ||
− | Pernah mendengar siaran langsung pertunjukkan musik melalui Internet? mengunduh album musik secara legal dan gratis atau membuat musik remix? Sederhananya itulah Netaudio —aktivitas berbasis audio yang bergerak di dunia virtual, bagian dari kehidupan nyata kita, Internet. Netlabel dan radio online/radio internet telah dikenal oleh para pecinta musik dan aktivitas berbagi musik lepas dari hukum hak cipta konvensional yang mengekang kreativitas dan tidak melulu berorientasi pada nilai komersial menjadi hal yang penting untuk dilestarikan. Sebuah praktik gotong-royong, kearifan lokal di era teknologi informasi. | + | [[Berkas:logoinafest1.jpg|300px|thumb|right|Indonesian Netaudio Festival 1]]Pernah mendengar siaran langsung pertunjukkan musik melalui Internet? mengunduh album musik secara legal dan gratis atau membuat musik remix? Sederhananya itulah Netaudio —aktivitas berbasis audio yang bergerak di dunia virtual, bagian dari kehidupan nyata kita, Internet. Netlabel dan radio online/radio internet telah dikenal oleh para pecinta musik dan aktivitas berbagi musik lepas dari hukum hak cipta konvensional yang mengekang kreativitas dan tidak melulu berorientasi pada nilai komersial menjadi hal yang penting untuk dilestarikan. Sebuah praktik gotong-royong, kearifan lokal di era teknologi informasi. |
Netlabel adalah label rekaman yang mendistribusikan rilisannya dalam format digital audio melalui jaringan Internet, rilisan dapat diunduh secara legal baik gratis maupun berbayar. Idenya adalah menyebarkan musik secara bebas dan tanpa batas geografis. Netlabel menjadi alternatif dalam wahana musik mandiri di Indonesia yang saat ini stagnan, dimana jaringan internet belum diantisipasi dengan baik oleh industri musik arus utama. Yes No Wave Music menyebut netlabel sebagai aksi ‘gift economy’, sebuah eksperimentasi dalam menerapkan model musik gratis kepada pecinta musik di dunia yang kapitalistik ini. Aksi ini bukanlah gagasan menghancurkan industri musik yang sudah mapan puluhan tahun, tetapi lebih pada tawaran alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara bebas. Bebas untuk diedarkan, diperdengarkan dan digubah oleh siapa saja. Sebuah pembebasan kreativitas. Internet telah memberi kita peluang untuk melakukan demokratisasi ‘pasar’. Perubahan teknologi yang begitu cepat tentu saja menimbulkan overlapping informasi dan menggeser tatanan budaya, sosial dan ekonomi. Gerakan netaudio mencoba untuk mengkaji wacana tersebut sambil merumuskan gagasan dan siasat yang tepat. | Netlabel adalah label rekaman yang mendistribusikan rilisannya dalam format digital audio melalui jaringan Internet, rilisan dapat diunduh secara legal baik gratis maupun berbayar. Idenya adalah menyebarkan musik secara bebas dan tanpa batas geografis. Netlabel menjadi alternatif dalam wahana musik mandiri di Indonesia yang saat ini stagnan, dimana jaringan internet belum diantisipasi dengan baik oleh industri musik arus utama. Yes No Wave Music menyebut netlabel sebagai aksi ‘gift economy’, sebuah eksperimentasi dalam menerapkan model musik gratis kepada pecinta musik di dunia yang kapitalistik ini. Aksi ini bukanlah gagasan menghancurkan industri musik yang sudah mapan puluhan tahun, tetapi lebih pada tawaran alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara bebas. Bebas untuk diedarkan, diperdengarkan dan digubah oleh siapa saja. Sebuah pembebasan kreativitas. Internet telah memberi kita peluang untuk melakukan demokratisasi ‘pasar’. Perubahan teknologi yang begitu cepat tentu saja menimbulkan overlapping informasi dan menggeser tatanan budaya, sosial dan ekonomi. Gerakan netaudio mencoba untuk mengkaji wacana tersebut sambil merumuskan gagasan dan siasat yang tepat. |
Revisi per 27 Juli 2018 16.28
Pernah mendengar siaran langsung pertunjukkan musik melalui Internet? mengunduh album musik secara legal dan gratis atau membuat musik remix? Sederhananya itulah Netaudio —aktivitas berbasis audio yang bergerak di dunia virtual, bagian dari kehidupan nyata kita, Internet. Netlabel dan radio online/radio internet telah dikenal oleh para pecinta musik dan aktivitas berbagi musik lepas dari hukum hak cipta konvensional yang mengekang kreativitas dan tidak melulu berorientasi pada nilai komersial menjadi hal yang penting untuk dilestarikan. Sebuah praktik gotong-royong, kearifan lokal di era teknologi informasi.
Netlabel adalah label rekaman yang mendistribusikan rilisannya dalam format digital audio melalui jaringan Internet, rilisan dapat diunduh secara legal baik gratis maupun berbayar. Idenya adalah menyebarkan musik secara bebas dan tanpa batas geografis. Netlabel menjadi alternatif dalam wahana musik mandiri di Indonesia yang saat ini stagnan, dimana jaringan internet belum diantisipasi dengan baik oleh industri musik arus utama. Yes No Wave Music menyebut netlabel sebagai aksi ‘gift economy’, sebuah eksperimentasi dalam menerapkan model musik gratis kepada pecinta musik di dunia yang kapitalistik ini. Aksi ini bukanlah gagasan menghancurkan industri musik yang sudah mapan puluhan tahun, tetapi lebih pada tawaran alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara bebas. Bebas untuk diedarkan, diperdengarkan dan digubah oleh siapa saja. Sebuah pembebasan kreativitas. Internet telah memberi kita peluang untuk melakukan demokratisasi ‘pasar’. Perubahan teknologi yang begitu cepat tentu saja menimbulkan overlapping informasi dan menggeser tatanan budaya, sosial dan ekonomi. Gerakan netaudio mencoba untuk mengkaji wacana tersebut sambil merumuskan gagasan dan siasat yang tepat.
Indonesian Netlabel Union (Serikat Netlabel Indonesia) merupakan satu gerakan kolektif netlabel Indonesia yang ditujukan untuk memulai jaringan antar-netlabel dan juga untuk mengenalkan kepada publik tentang eksistensi netlabel lokal serta menjadi sebuah wadah dalam mengkaji wacana musik di era teknologi informasi. Langkah awal dimulai dengan merilis seri album kompilasi secara serentak pada tanggal 1 Januari 2011. 5 netlabel aktif yang turut serta dalam kompilasi tersebut adalah Hujan! Rekords, Inmyroom Records, Mindblasting, Stone Age Records, dan Yes No Wave Music. Indonesian Netlabel Union juga menggelar sebuah booth offline sharing dan merchandise di RRREC Fest #2 di Jakarta, 3-5 Desember 2011. Langkah kami selanjutnya adalah menyelenggarakan Indonesian Netaudio Festival.
Indonesian Netaudio Festival adalah kegiatan offline yang melibatkan para pelaku, pemerhati, dan penikmat netaudio di Indonesia. Selain merupakan social gathering antar-pelaku dan penikmat netaudio, kegiatan yang akan diselenggarakan berupa offline file-sharing, pengumpulan dana berupa penjualan merchandise, diskusi, lokakarya, pemutaran filem dan pertunjukkan musik oleh musisi yang merilis album mereka melalui jaringan internet. Festival perdana ini juga sekaligus merayakan ulang tahun Yes No Wave Music yang kelima.
--
Have you ever streamed live music performance through the Internet? Download music legally and for free or remix music? Simply that's Netaudio—audio-based activities in the virtual world, part of our real life, the Internet. Music lovers have been familiar with net label and online/internet radio and music sharing activities free from conventional copyright law that binds creativity and not merely oriented to commercial values become important to sustain. A practice of mutual aid, local wisdom in the era of information technology.
Netlabel is a record label that distributes its releases in digital audio format through the Internet, either can be downloaded for free or through paid distribution. The idea is to spread the music freely without geographic boundaries. Netlabel has become an alternative in Indonesian independent music scene which is now stagnant, where the Internet is not yet well anticipated by the mainstream music industry. Yes No Wave Music calls netlabel as an act of 'gift economy', an experimentation that applies free music model for music lovers in the capitalistic world. This act is not an notion to destroy the music industry that has been established for decades, but more as an alternative in distributing music work freely. Free for anyone to distribute, to listen, and to remix. A liberation of creativity. The Internet has given us a chance to democratize 'market'. Technology is rapidly changing and in the process causes information overlaps and shifts cultural, social, and economic orders. The net audio movement tries to evaluate the discourse while also to formulate the correct notion and strategy.
Indonesian Netlabel Union is a collective movement of Indonesian netlabels that aims to create a network among netlabels and to introduce the local netlabels to the public also to be a vessel in evaluating music discourses in the era of information technology. The early steps include releasing compilation album series simultaneously on 1 January 2011. Five active netlabels that took part in the compilation are Hujan! Rekords, Inmyroom Records, Mindblasting, Stone Age Records, and Yes No Wave Music. Indonesian Netlabel Union also opened an offline booth for sharing and merchandising at RRREC Fest #2 in Jakarta, 3–5 December 2011. Our next step is to hold Indonesian Netaudio Festival.
Indonesian Netaudio Festival is an offline event that involves all netaudio agents, observers, and listeners in Indonesia. Besides being a social gathering among netaudio agents and listeners, the event will also involve offline file-sharing, selling merchandise for fund-raising, discussion, workshop, film screening, and live music performance by musicians who release their albums through the Internet. This first festival will also mark Yes No Wave Music's fifth anniversary.
--
Netlabels
01. Yes No Wave Music Indonesia's first netlabel founded by influential scenester in contemporary art and independent music in Yogyakarta: Wok The Rock. Emerged in March 2007 and have since released a variety of music, all of which unique and cutting-edge. Some artists released by the label have reached national and international recognition such as Frau, The Upstairs, Senyawa, and White Shoes & The Couples Company. Yes No Wave Music is currently the local netlabel with most released artists, which is 65 albums. http://yesnowave.com/
02. Inmyroom Records Indonesia's second netlabel. Founded in early 2008 in Jakarta. This label specifically releases chamber music, from various genre, recording their music in their private rooms. One of the artists that get vast public attention is Aditya Sofyan. http://inmyroom.us/
03. Hujan! Rekords Hujan! Rekords is Indonesia's third netlabel. Founded in late 2009/early 2010 in Bogor. This netlabel grew quite rapidly, mainly through their activities like online radio, news portal site, music performances, etc. http://hujanrekords.com/
04. StoneAge Records A netlabel founded after Hujan! Rekords in 2010. Based in Depok and fronted mainly by students of University of Indonesia. Released a number of punk bands, also hardcore, alternative rock, and experimental. Have now expanded into releasing physical album format and online radio as well. http://www.stoneagerecords.co.cc
05. Mindblasting After those four netlabels, many netlabels came out and went together, all in almost the same time. MindBlasting from Jember (now located in Purworejo) releases rock bands from around East and Central Java to other countries. http://mindblasting.wordpress.com/
06. Pati Rasa Records Netlabel from Bantul, Yogyakarta, which specifically releases experimental music and punk music with all of its derivatives. Founded in 2011 and stopped in early 2012. http://patirasarecords.blogspot.com/
07. Tsefula/Tsefuelha Records This label released for the first time in 2005 in Canada. Managed by Ababil Ashari of one-man-band Shorthand Phonetics. In 2010 this label moved to Jatinangor and affiliated as a sublabel of Yes No Wave Music. Music released include indie/lo-fi/punk/ alternative rock/electronic which focuses on album concept. http://yesnowave.com/category/tsefula-records/
08. KANAL 30 Netlabel from Malang that specifically releases indie/chamber music/lo-fi artists etc. Now also broadcasting music through online radio. http://kanal30.net/
09. EarAlert Records This netlabel was founded during the hustle of 2012 by Hilman Fathoni (YK Decay/Alphabetajournal) as a follow up of Pati Rasa Records. This label releases various audio works. http://earalertrecords.blogspot.com
10. Lemari Kota Based on a webzine from Depok which also releases digital music for free from genre like punk/hardcore/metal. http://lemarikota.blogspot.com/
11. Experia This netlabel is probably one of a kind; releases especially world music/ethnic/experimental. Founded in Bandung in early 2012. http://experialabel.wordpress.com/
12. Death Tiwikrama A physical record label that releases CD-R/cassette, especially for music like noise/drone/experimental. Now they switched into a netlabel. Founded by Danif Pradana in Australia in 2006. http://deathtiwikrama.tumblr.com/
13. Megavoid A database/encyclopedia site for local music mapping that records all artist/band information, related to biography, label, record album, discography, news, review and interview, and band merchandise. Based in Malang. http://www.megavoid.net
14. SoundRespect New netlabel from Yogyakarta. Releases numerous Yogyakarta artists in genres like alternative rock/garage rock/electronic. http://soundrespect.com/
15. Flynt Records A young netlabel from Bandung. Founded by Etza Meisyara, who is also an artist under netlabel Inmyroom Records. Specifically releases alternative music/electronic/experimental/chamber music. http://flyntcords.tumblr.com/
Logo ini dibuat oleh Wok The Rock pengelola dari Netlabel Yes No Wave Music