INF In-Game Club: Perbedaan revisi

Dari Indonesia Netaudio Forum
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Baris 1: Baris 1:
 
[[Berkas:Poster INF In-Game Club.png | thumb | right | 300px | Poster publikasi Indonesia Netaudio Festival 3]]
 
[[Berkas:Poster INF In-Game Club.png | thumb | right | 300px | Poster publikasi Indonesia Netaudio Festival 3]]
  
=== Pengantar ===  
+
=== Pengantar ===
 +
Setiap dua tahun Indonesia Netaudio Forum menggelar sebuah perhelatan offline Indonesia Netaudio Festival. Program ini telah dilangsungkan selama tiga kali, yaitu di Yogyakarta (2012), Bandung (2014), dan pada tahun 2018 di Yogyakarta. Tahun 2020 adalah edisi ke-4 untuk penyelenggaraan festival tersebut. Berbeda dengan tahun 2018 dimana acara digelar dalam skala cukup besar, edisi tahun ini dirancang dengan menggelar beberapa acara kecil dengan format beragam yang tersebar dalam kurun waktu satu tahun.
  
 +
Pandemi COVID-19 yang merebak di seluruh dunia pada bulan Maret 2020 tentu saja mempengaruhi rencana Indonesia Netaudio Festival. Seluruh aktivitas publik dan interaksi sosial berbentuk fisik menjadi sangat terbatas, bahkan tertutup. Semua orang kemudian menatap pada internet, menggantikan keterbatasan fisik dengan virtual. Ruang maya ini didorong untuk  mampu memenuhi kebutuhan interaksi sosial baik dalam kebutuhan sehari - hari, pekerjaan, sekolah hingga layaknya acara bagi masyarakat. Fitur streaming yang dimiliki oleh internet menjadi semakin populer digunakan secara umum oleh berbagai lapisan masyarakat. Pertunjukan musik beralih pada platform ini. YouTube, Facebook Live, Instagram Live, hingga platform gamer Twitch dan web-conference Zoom marak digunakan.
 +
 +
Di waktu yang sama muncul inisiatif solidaritas yang digalang oleh praktisi seni dan budaya.  Mereka membangun upaya saling membantu melalui jejaring skala mikro dalam mengatasi kondisi dengan menggelar penggalangan donasi untuk penyediaan pangan gratis. Beberapa diantaranya banting setir dengan melakukan bisnis yang dianggap masih berjalan, seperti menjual makanan. Bentuk - bentuk upaya ini sangat menarik melihat strategi warga dalam mengolah potensi pribadi dan lingkungannya, mengkolaborasikan potensi dengan jejaring sosial ruang maya dalam keterbatasan interaksi fisik. Disini internet bukan hanya menjadi tulang punggung komunikasi pada saat pandemi ini, tapi juga sebagai bagian dari kreativitas strategi dari warga untuk bertahan.
 +
 +
Sedangkan bagi para pelaku musik yang sudah akrab dengan distribusi internet, kondisi ini menjadi kesempatan bagi mereka mengulik, menggali dan menghasilkan kembali. Internet juga menjadi wadah bagi para musisi untuk menggalang konser langsung yang dapat disaksikan oleh para pengguna secara virtual. Tentunya konser langsung sangat mungkin dilakukan bagi negara dengan infrastruktur internet mumpuni. Bagi Indonesia sendiri, infrastruktur ini belum pada tahap tersebut sehingga meminimalisir kemungkinan untuk pergelaran konser musik secara langsung. Alhasil dibutuhkan strategi berbeda untuk menampilkan sebuah pertunjukan musik melalui internet.
 +
 +
Menanggapi fenomena tersebut, INF menginisiasi sebuah pertunjukan musik dan menyediakan sebuah hub bagi aksi solidaritas secara virtual. Pertunjukan musik akan dilangsungkan dengan menggunakan platform game SWAGBBO (Habbo retasan), sehingga memungkinkan penonton bisa hadir secara virtual, saling berinteraksi melalui fitur chat dan bergerak dalam game tersebut. Selama acara berlangsung penonton bisa mengakses bazar yang berupa daftar aksi solidaritas untuk memberikan dukungan langsung. Selain itu, hub ini  juga menampilkan bentuk - bentuk usaha independen dari warga khususnya di bidang musik. Bentuk usaha yang ditampilkan dapat berupa berbagi karya musik, makanan, minuman dan juga jasa. Acara berlangsung selama satu hari dengan menampilkan musisi-musisi elektronik/DJ pada tanggal 10 September 2020 di situs idnf.club.
 +
 +
Program musik dalam In-Game Club (IGC) ini berfokus pada dinamika beragam musik elektronik di ranah akar rumput dan perluasannya pada bentuk-bentuk kontemporernya. Pada kesempatan ini, IGC mengajak musisi - musisi untuk menampilkan karya yang belum ditampilkan sebelumnya dalam bentuk fisik maupun virtual. Karya ini dapat berbentuk rekaman pertunjukan musik, rekaman remix, rekaman studio bahkan playlist. Musisi dapat berinteraksi langsung dengan penonton dalam platform SWAGBBO melalui fitur chat selama penampilan mereka berlangsung. Melalui wadah internet juga, IGC membawakan musisi - musisi terpilih dari Indonesia.
  
 
=== Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ===
 
=== Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ===

Revisi per 20 Agustus 2020 23.31

Poster publikasi Indonesia Netaudio Festival 3

Pengantar

Setiap dua tahun Indonesia Netaudio Forum menggelar sebuah perhelatan offline Indonesia Netaudio Festival. Program ini telah dilangsungkan selama tiga kali, yaitu di Yogyakarta (2012), Bandung (2014), dan pada tahun 2018 di Yogyakarta. Tahun 2020 adalah edisi ke-4 untuk penyelenggaraan festival tersebut. Berbeda dengan tahun 2018 dimana acara digelar dalam skala cukup besar, edisi tahun ini dirancang dengan menggelar beberapa acara kecil dengan format beragam yang tersebar dalam kurun waktu satu tahun.

Pandemi COVID-19 yang merebak di seluruh dunia pada bulan Maret 2020 tentu saja mempengaruhi rencana Indonesia Netaudio Festival. Seluruh aktivitas publik dan interaksi sosial berbentuk fisik menjadi sangat terbatas, bahkan tertutup. Semua orang kemudian menatap pada internet, menggantikan keterbatasan fisik dengan virtual. Ruang maya ini didorong untuk mampu memenuhi kebutuhan interaksi sosial baik dalam kebutuhan sehari - hari, pekerjaan, sekolah hingga layaknya acara bagi masyarakat. Fitur streaming yang dimiliki oleh internet menjadi semakin populer digunakan secara umum oleh berbagai lapisan masyarakat. Pertunjukan musik beralih pada platform ini. YouTube, Facebook Live, Instagram Live, hingga platform gamer Twitch dan web-conference Zoom marak digunakan.

Di waktu yang sama muncul inisiatif solidaritas yang digalang oleh praktisi seni dan budaya. Mereka membangun upaya saling membantu melalui jejaring skala mikro dalam mengatasi kondisi dengan menggelar penggalangan donasi untuk penyediaan pangan gratis. Beberapa diantaranya banting setir dengan melakukan bisnis yang dianggap masih berjalan, seperti menjual makanan. Bentuk - bentuk upaya ini sangat menarik melihat strategi warga dalam mengolah potensi pribadi dan lingkungannya, mengkolaborasikan potensi dengan jejaring sosial ruang maya dalam keterbatasan interaksi fisik. Disini internet bukan hanya menjadi tulang punggung komunikasi pada saat pandemi ini, tapi juga sebagai bagian dari kreativitas strategi dari warga untuk bertahan.

Sedangkan bagi para pelaku musik yang sudah akrab dengan distribusi internet, kondisi ini menjadi kesempatan bagi mereka mengulik, menggali dan menghasilkan kembali. Internet juga menjadi wadah bagi para musisi untuk menggalang konser langsung yang dapat disaksikan oleh para pengguna secara virtual. Tentunya konser langsung sangat mungkin dilakukan bagi negara dengan infrastruktur internet mumpuni. Bagi Indonesia sendiri, infrastruktur ini belum pada tahap tersebut sehingga meminimalisir kemungkinan untuk pergelaran konser musik secara langsung. Alhasil dibutuhkan strategi berbeda untuk menampilkan sebuah pertunjukan musik melalui internet.

Menanggapi fenomena tersebut, INF menginisiasi sebuah pertunjukan musik dan menyediakan sebuah hub bagi aksi solidaritas secara virtual. Pertunjukan musik akan dilangsungkan dengan menggunakan platform game SWAGBBO (Habbo retasan), sehingga memungkinkan penonton bisa hadir secara virtual, saling berinteraksi melalui fitur chat dan bergerak dalam game tersebut. Selama acara berlangsung penonton bisa mengakses bazar yang berupa daftar aksi solidaritas untuk memberikan dukungan langsung. Selain itu, hub ini juga menampilkan bentuk - bentuk usaha independen dari warga khususnya di bidang musik. Bentuk usaha yang ditampilkan dapat berupa berbagi karya musik, makanan, minuman dan juga jasa. Acara berlangsung selama satu hari dengan menampilkan musisi-musisi elektronik/DJ pada tanggal 10 September 2020 di situs idnf.club.

Program musik dalam In-Game Club (IGC) ini berfokus pada dinamika beragam musik elektronik di ranah akar rumput dan perluasannya pada bentuk-bentuk kontemporernya. Pada kesempatan ini, IGC mengajak musisi - musisi untuk menampilkan karya yang belum ditampilkan sebelumnya dalam bentuk fisik maupun virtual. Karya ini dapat berbentuk rekaman pertunjukan musik, rekaman remix, rekaman studio bahkan playlist. Musisi dapat berinteraksi langsung dengan penonton dalam platform SWAGBBO melalui fitur chat selama penampilan mereka berlangsung. Melalui wadah internet juga, IGC membawakan musisi - musisi terpilih dari Indonesia.

Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

  • Tanggal: 10 September 2020
  • Jam: 19.00-24.00 WIB
  • Tempat: idnf.club

Daftar Program

Musik

Outdoor Stage
  • Waktu:
  • Tempat:
  • Ruangan:

Menampilkan:

Indoor Stage
  • Waktu:
  • Tempat:
  • Ruangan:

Menampilkan:


Bazar Solidaritas


Tim Penyelenggara