Soichiro Mihara/Kazuki Saita: Perbedaan revisi

Dari Indonesia Netaudio Forum
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
(←Membuat halaman berisi 'jmpl|Soichiro Mihara dan Kazuki Saita oleh 5upernet ==Bahasa Inggris== The Japanese artists and computer...')
 
Baris 5: Baris 5:
  
 
==Bahasa Indonesia==
 
==Bahasa Indonesia==
Seniman dan ahli komputer Soichiro Mihara dan Kazuki Saita telah bekerja dalam ranah pengembangan sistem bunyi organik sejak tahun 2004. Pekerjaan itu terinspirasi oleh kelas tentang “Imaginary Energy Fields” oleh pelopor perangkat synthesizer Robert Moog. Tujuan utama mereka adalah penciptaan alam alternatif yang terdesentralisasi dan terorganisir. Di mana ruang tersebut dapat menyuarakan gema dari bebunyian yang bersumber dari teknologi menjadi terdengar.
+
Seniman dan ahli komputer Soichiro Mihara dan Kazuki Saita telah bekerja dalam ranah pengembangan sistem bunyi organik sejak tahun 2004. Praktik tersebut terinspirasi oleh kelas tentang “Imaginary Energy Fields” oleh pelopor perangkat synthesizer Robert Moog. Tujuan utama mereka adalah penciptaan alam alternatif yang terdesentralisasi dan terorganisir. Di mana ruang tersebut dapat menyuarakan gema dari bebunyian yang bersumber dari teknologi menjadi terdengar.

Revisi per 2 Agustus 2018 22.09

Soichiro Mihara dan Kazuki Saita oleh 5upernet

Bahasa Inggris

The Japanese artists and computer experts Soichiro Mihara and Kazuki Saita have been working on the development of organic sound systems since 2004, when they attended a lecture on imaginary energy fields by synthesizer pioneer Robert Moog. Their goal is the creation of a decentrally organized alternative nature, which will make the “living echo of technology” audible.

Bahasa Indonesia

Seniman dan ahli komputer Soichiro Mihara dan Kazuki Saita telah bekerja dalam ranah pengembangan sistem bunyi organik sejak tahun 2004. Praktik tersebut terinspirasi oleh kelas tentang “Imaginary Energy Fields” oleh pelopor perangkat synthesizer Robert Moog. Tujuan utama mereka adalah penciptaan alam alternatif yang terdesentralisasi dan terorganisir. Di mana ruang tersebut dapat menyuarakan gema dari bebunyian yang bersumber dari teknologi menjadi terdengar.